Halaman

Translate

Jumat, 15 Maret 2013

Art Of War : Bab 3 : Strategi Penyerangan

Bertempur untuk memenangkan 100 kemenangan dalam 100 peperangan bukanlah keahlian yang utama. Menghancurkan daya tahan tubuh musuh tanpa pertempuran itulah yang merupakan keahlian utama. Tindakan yang paling bijaksana dalam perang adalah menduduki seluruh daerah musuh dalam keadaan utuh. Selain itu, lebih baik kamu menawn pasukan musuh, mangambil alih untuk satu resimen, kelompok atau 5 pemimpin pasukan daripada menghancurkan mereka.

Taktik yang terburuk adalah jika anda menyerang kota yang bertembok.

Jendral yang cakap menaklukan pasukan musuh tanpa pertempuran. Ia menduduki kota-kota tanpa pengepungannya dan menjatuhkan pemerintahan musuh tanpa operasi militer yang panjang. Dudukilah kota-kota itu tanpa merusaknya. Sehingga pasukanmu tidak akan lelah dan tujuanmu tercapai. Strategi penyerangan seperti ini laksana pedang yang bersarung.

Jika falsafah ini tampaknya tidak mungkin dilaksanakan dan sulit dipercaya, pikirkan sekali lagi. Camkan selalu dalam hati bahwa anda sedang berusaha untuk memuaskan konsumen untuk meraih keuntungan. Tidak dapat dielakkan bahwa anda memiliki saingan, tetapi jika anda menghabiskan tenaga kerja manusia dan berbagai sumber daya hanya untuk memerangi para pesaing serta menghancurkannya secara total, apa yang tersisa bagi anda? manfaat apa yang dapat dipetik dari penyerangan bodoh semacam itu? disamping itu kesan masyarakat terhadap anda menjadi jelek dan kemenangan yang dihasilkan dari penghancuran para pesaing tidak akan begitu berarti.

Ada 3 cara dimana pimpinan dapat mencelakakan pasukannnya:

1. Dengan memerintahkan pasukan untuk maju atau mundur, saat pimpinan dalam keadaan bingun apakah akan maju atau mundur. Ini dinamakan "menghalang-halangi gerakan pasukan"

2. Dengan mencoba mengatur pasukan sama dengan mengatur kerajaan, ketika pimpinan itu merasa ragu tentang masalah-masalah kemiliteran. Maka hal ini juga akan dapat membingungkan para prajuritnya. 

3. Dengan menggunakan prajurit tanpa membedakan suku bangsa, jika kita mengabaikan prinsip-prinsip militer. Hal ini akan menimbulkan keragu-raguan dalam jiwa prajurit.

Jika prajurit bingung dan curiga, pemerintah negara tetangga akan dapat menyulitkan kita. Oleh karenanya, anda harus berusaha untuk memahami pekerjaan anda dengan baik. sehingga dapat membuat keputusan yang efektif. jika staf manajer melalui beberapa prosedur akan menjalankan suatu proyek, mereka harus memerintahkan anak buahnya untuk bergerak dengan cerdik dan luwes sehingga dapat membantu terlaksananya proyek tersebut. Mereka yang ditunjuk untuk melaksanakan suatu pekerjaan sesuai dengan pengetahuan serta kemampuannya. sebaiknya jangan terlalu banya campur tangan. Karena campur tangan orang lain hanya akan membingungkan dan berakibat tidak adanya kesatuan perintah. Kebingungan hanya akan menimbulkan kekacauan dan lebih jauh akan menyebabkan kebangkrutan perusahaan. Setelah melihat betapa fatalnya kerugian yang akan anda alami jika terlalu banyak campur tangan dari pihak lain yang berkuasa, akan tetapi berakibat mengacaukan usaha. Oleh karena itu kita perlu mengetahui bagaimana seseorang menggunakan pengetahuannya untuk meraih kemenangan. 

Ada 5 keadaan dimana kemenangan dapat diramalkan yaitu:

1. Ia yang mengetahui kapan harus bertempur dan kapan tidak akan menang.
2. Ia yang tahu cara menggunakan pasukan kecil dan besar akan menang.
3. Ia yang bersatu akan menang
4. Ia yang siap dan menunggu musuh tidak siap akan menang
5. Ia yang memiliki jendral yang cakap tanpa campur tangan pemerintah akan menang.



Dari ke 5 hal diatas maka jalan menuju kemenangan akan dapat diketahui.
Pengetahuanmu adalah kekuatanmu. Dengan pengetahuan maka:

  • Seseorang tidak hanya mampu menguasai berbagai keadaan untuk dapat menang, tetapi ia juga harus dapat membangun hubungan yang serasi antara rekan bisnis.
  • Memungkinkan seseorang untuk mempersiapkan diri lebih awal guna menghadapi berbagai kemungkinan.
  • Seseorang dapat mengumpulkan kepercayaan dan keyakinan dari orang yang lebih berkuasa sehingga ia dapat membiarkan kita untuk bekerja tanpa banyak campur tangan dari orang yang lebih berkuasa itu.
Pelaksanaannya: Jendral yang cakap berperang, akan memprioritaskan pada penyerangan strategi musuh. Kemudian langkah berikutnya yang terbaik adalah memecahkan persekutuan musuh

Jika korban di pihak kita meningkat, mundurlah, jika pasukan kita lebih lemah daripada pasukan musuh, hindarilah, jika pasukan yang kecil itu keras kepala pada akhirnya mereka akan tertawan oleh pasukan yang lebih besar.


Tidak ada komentar: