Halaman

Translate

Selasa, 19 Maret 2013

Art of War : Bab 6 : Titik-titik Lemah dan Kuat

Pasukan yang menduduki medan tempur terlebih dulu akan merasa lebih siap, sedangkan pasukan yang datang terlambat dan terburu-buru berperang akan kehabisan tenaga. Oleh karena itu pemimpin yang cakap menginginkan agar musuhnya datang kepadanya. Untuk melakukan hal ini, ia menawarkan beberapa keuntungan kepada musuhnya. Sebaliknya ia dapat mencegah datangnya musuh dengan melakukan sesuatu yang membahayakan sehingga musuh terhampat langkahnya. Jika musuh memanfaatkan keberuntungan, ganggulah dia, seranglah jalur persediaan makanan dan buatlah  mereka kelaparan. Jika ia sedang istirahat, paksalah mereka untuk bergerak. Muncullah di tempat-tempat yang tidak terduga seperti itu, sehingga mereka harus tergesa-gesa dalam mempertahankan diri dan bergeraklah dengan cepat ke tempat-tempat dimana anda tidak diharapkan muncul.

Dengan mengetahui persiapan musuh, dan pada waktu yang sama menyembunyikan diri darinya maka anda dapat mengkonsentrasikan pasukan anda sedangkan musuh harus membagi-bagikan pasukannya. Sesudah mengetahui persiapannya, maka anda dapat menggunakan kekuatan anda secara total melawan sebagian dari mereka. Jika musuh mengetahui dimana anda berada, maka musuh kemungkinan akan menyebarkan pasukannya untuk mempertahankan daerah-daerahnya. Hal itu akan memberikan keuntungan jumlah pasukan. Dan jika anda menggunakan pasukan anda untuk menyerang titik-titik lemah musuh , maka musuh akan porak poranda dan tidak siap untuk mempertahankan diri. Musuh tidak boleh tahu tujuan serangan anda. Karena jika musuh tahu, ia akan mempersiapkan diri . Mengetahui apa yang sedang dilakukan musuh, sambil mencegah langkah mereka untuk dapat mengetahui apa yang sedang kita lakukan.

Mengetahui apa yang sedang dilakukan musuh sambil mencegah langkah mereka untuk dapat mengetahui apa yang sedang mereka lakukan. Seorang pemimpin yang mempunyai sedikit pasukan harus mempersiapkan pertahanannya dengan baik. Sedangkan seorang pemimpin yang mempunyai banyak pasukan harus membuat lawan mempersiapkan pertahanan mereka. Jadi anda dapat menciptakan kemenangan meskipun musuh jumlah nya lebih banyak , dengan demikian anda dapat menahan nya dalam pertempuran. Cobalah untuk mengetahui rencana-rencana yang akan dilakukanoleh musuh, sehingga kita dapat menentukan strategi-strategi mana yang akan berhasil atau gagal. Buatlah dia marah, sehingga kita bisa menghasut musuh dan mempelajari rencana gerakannya. paksalah dia untuk menunjukkan segala persiapannya kemudian tentukanlah kekuatan serta kelemahannya.

Kemampuan untuk mengendalikan pasukan dengan baik adalah pada perntah yang tidak dapat diduga. Artinya pemimpin memberi perintah kepada anak buah tanpa menjelaskan tujuannya, dengan demikian mata-mata terpandaipun tidak dapat menebak apa yang sedang dilakukan. Bentuk-bentuk perintah yang anda ambil harus dapat membuahkan rencana untuk meraih kemenangan. Tetapi perintah-perintah itu harus tidak diketahui orang banyak. Disaat semua orang dapat mengetahui aspek-aspek luarnya, maka tidak seorangpun mengerti bagaimana anda meraih kemenangan. Apabila anda dapat meraih kemenangan, anda tidak akan mengulang taktik yang sama tetapi bereaksi terhadap keadaan dengan cara yang tidak terduga. Taktik militer sifatnya sama dengan air, mengalir dengan cepat dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. maksudnya pasukan menghindari musuh yang kuat dan menyerang musuh yang lemah. Sepeti air yang mengalir menurut datarannya. Artinya pasukan dapat menang dengan cara mengikuti situasi dan kondisi dari musuh yang dihadapinya. Layaknya seperti air yang tidak memiliki bentuk yang tetap, maka dalam perang pun tidak ada kondisi yang tetap. Oleh karenanya, pemimpin yang mampu mengubah taktik menurut situasi dan kondisi musuh akan menjaga pemenang dan dapat juga disebut pemimpin yang hebat.

Bahwa anda dapat berbaris seribu kali tanpa lelah hanya jika negara terbebas dari musuh. Kamu dapat yakin akan apa yang kamu serang jika kamu serang tempat-tempat yg tidak terjaga. Untuk menjamin keselamatan posisimu, dudukilah posisi yang tidak dapat diserang. Bagi jendral yang cakap dalam menyerang, maka musuh tidak akan tahu apa yang dipertahankan. Dan bagi yang pandai bertahan, musuh tidak tahu apa yang harus diserang. Halus dan rahasia. Yang cakap belajarlah agar tidak tampak cakap oleh musuh dan  tenanglah dalam mengendalikan musuh. Ia yang sepak terjangnya tidak dapat ditahan dan bergerak menuju ke daerah-daerah musuh yang lemah jika merasa perlu mundur, maka ia akan bergerak dengan sangat cepat sehingga tidak dapat dikejar.

Keputusan yang efektif hanya dapat dibuat jika kita memiliki sumber informasi tentang kelemahan dan kekuatan para saingan. Suatu hal yang bijaksana apabila dapat memanfaatkan kelemahan dan menghindari kekuatan mereka. Dengan demikian kita dapat membuat para pesaing bertindak seperti yang kita inginkan.

Taktik militer dapat diumpamakan seperti air :

  • Seperti air yang mengalir dgn cepat dari tempat yg tinggi ke tempat yg rendah. artinya: pasukan menghindari musuh yang kuat dan menyerang musuh yang lemah.
  • Seperti air yang mengalir menurut daratannya. artinya: Pasukan dapat menang dengan cara mengikuti keadaan di medan perang.
  • Seperti air yang tidak memiliki bentuk yang tetap. artinya: Dalam peperangan tidak ada kondisi yang tetap ( selalu berubah setiap saat).


Senin, 18 Maret 2013

Art of War: Bab 5 : Energi

Pengelolaan pasukan besar tidak ada berbeda dengan memimpin pasukan kecil. Masalahnya hanya pada pembagian jumlah dan fungsi.  Memimpin pasukan besar tidak ada berbeda dengan memimpin pasukan kecil. Masalahnya hanya formasi dan isyarat. Untuk menyakinkan diri bahwa pasukan kita dapat menahan serangan musuh tanpa menderita kekalahan, gunakan serangan langsung dan tidak langsung. Pada umumnya, dalam peperangan digunakan metode langsung untuk melawan pasukan musuh dan metode tidak langsung jika dibutuhkan untuk mengamankan kemenangan.

Apa yang dimaksud dengan serangan langsung dan tidak langsung:
Dalam peperangan, hanya ada metode perang langsung dan tidak langsung. Tetapi kedua metode ini menghasilkan kombinasi serangan yang tiada habis-habisnya. Karena kedua kekuatan itu saling bertautan, salah satu akan memimpin yang lain sehingga geraknya seperti lingkaran. Anda tidak akan bisa sampai pada ujungnya. Siapa yang dapat menunjukkan awal dan akhirnya? Air yang berderai menghempaskan batu-batuan sepanjang aliran sesuai dengan lajunya. Elang menukik pada saat yang tepat, kemungkinan ia sedang menyerang mangsanya. Oleh karenanya, banyak kesempatan bagi orang yang cakap dalam berperang. Dan keputusannya untuk menyerang harus tepat pada waktunya. Energi adalah laksana busur yang teregang dan keputusan untuk menyerang sama waktunya dengan saat melepaskan anak panah.

Di tengah-tengah kekacauan dan kegaduhan peperangan , keadaan tampak tak menentu sehingga pasukan tidak dapat dipimpin dengan baik. Apa yang dilihat sebagai suatu kebingungan sebenarnya adalah sesuatu yang baik. ketakutan yang muncul adalah keberanian sebenarnya dana kelemahan yang tampak adalah kekuatan nyata. Kacau atau tidak itu bergantung pada organisasinya. Sedangkan menyembunyikan keberanian untuk maju secara pengecut, bertantung pada keadaan sekitar. menutupi kekuatan dengan kelemahan dipengaruhi oleh taktik penempatan. Jendral yang cakap membiarkan musuh bergerak, dan tetap dengan menggunakan tipu muslihat ia menahan sasaran yang sudah pasti ingin dicapai musuh menuju ke tempat untuk menyerang. Pemimpin yang baik menyimpan tenaga dalam keadaan dimana prajuritnya harus dikerahkan. Ia menyeleksi pasukannya menurut bakat dan menggunakannya untuk menguasai keadaan.


Jumat, 15 Maret 2013

Art of War: Bab 4 : Taktik

Pasukan yang cakap akan menempatkan diri pada posisi yang aman dimana mereka dapat menunggu kesempatan untuk menyerang musuh yang beerada pada daerah terbuka. Keperkasaan pasukan terletak di tangan pasukan itu sendiri, tetapi kerampuhan pasukan musuh dikarenakan keteledoran musuh itu sendiri. Oleh karena itu, seorang pimimpin sebaiknya mengetahui bagaimana cara untuk menang dan mampu melaksanakannya. Untuk menjadi yang tidak terkalahkan, gunakan taktik bertahan, sedangkan untuk merapuhkan pertahanan musuh, maka seranglah. Bertahan jika kekuatan pasukan tidak memadai dan seranglah jika kekuatan lebih dari cukup.
Untuk meramalkan suatu kemenangan yang dicapai oleh orang lain bukanlah sesuatu yang sulit untuk dilakukan. Kita tidak dapat melihat keistimewaan dari kemenangan semacam itu, karena kemenangan itu diraih tanpa usaha yang keras. 

Pada jaman dulu, yang disebut dengan prajurit yang cakap adalah seseorang yang bukan hanya dapat menang akan tetapi menang dengan mudah. Kemenangan tidak hanya dapat meningkatkan reputasinya namun juga keyakinan akan kemenangan yang telah diraihnya. Kemenangan yang diperoleh tanpa membuat kesalahan. Alasan kenapa ia tidak membuat kesalahan adalah karena ia memastikan setiap gerakan yang dibuat dan ia menaklukkan musuh yang sudah pasti kalah. Maka seorang pemimpin yang cakap harus dapat menempatkan dirinya pada posisi yang aman dari kekalahan. Namun ia juga tidak kehilangan kesempatan untuk mengalahkan lawan. Dalam hal ini , pasukan yang menang akan melakukan peperangan lagi hanya setelah kemenangan itu aman. Suatu pasukan kadang-kadang merencanakan untuk mengalah saja dalam suatu pertempuran dengan tujuan untuk menghimpun kekuatan guna meraih kemenangan pada pertempuran berikutnya.

Bagi jendral yang telah meraih kemenangan:
  • Jangan bersikap sombong dan merasa pandai atau berani, karena kepandaian dan keberanian yang sejati sebaiknya disembunyikan supaya pesaing tidak dapat menemukan rencana dan kemampuan kita.
  • Buatlah rencana secara diam-diam untuk mengamankan kemenangan, kemudian jika semua rencana telah disusun secara matang, umumkan tujuan kita.
Terdapat 5 metode dalam seni militer:

  1. Tolak Ukur
  2. Perhitungan
  3. Perkiraan Jumlah
  4. Perbandingan
  5. Kemungkinan Menang


  • Bumi berkaitan dengan tolak ukur
  • Tolak Ukur berkaitan dengan perkiraan jumlah
  • Perhitungan berkaitan dengan perkiraan jumlah
  • Perkiraan jumlah berkaitan dengan perbandingan
  • Perbandingan berkaitan erat dengan kemungkinan menang

Pemimpin yang baik akan selalu mencari kebajikan dan mendisiplinkan diri terhadap hukum yang berpengaruh terhadap keberhasilannya.

Banyak sekali pemimpin yang berbakat tetapi kekurangan inisiatif untuk mengungkapkan gagasan, kepercayaan dan impian mereka ke dalam praktek. Maka janganlah mengatakan bahwa kita mempunyai ambisi jika pada akhirnya gagal untuk mengambil tindakan apapun guna mewujudkan ambisi-ambisi itu.


Art Of War : Bab 3 : Strategi Penyerangan

Bertempur untuk memenangkan 100 kemenangan dalam 100 peperangan bukanlah keahlian yang utama. Menghancurkan daya tahan tubuh musuh tanpa pertempuran itulah yang merupakan keahlian utama. Tindakan yang paling bijaksana dalam perang adalah menduduki seluruh daerah musuh dalam keadaan utuh. Selain itu, lebih baik kamu menawn pasukan musuh, mangambil alih untuk satu resimen, kelompok atau 5 pemimpin pasukan daripada menghancurkan mereka.

Taktik yang terburuk adalah jika anda menyerang kota yang bertembok.

Jendral yang cakap menaklukan pasukan musuh tanpa pertempuran. Ia menduduki kota-kota tanpa pengepungannya dan menjatuhkan pemerintahan musuh tanpa operasi militer yang panjang. Dudukilah kota-kota itu tanpa merusaknya. Sehingga pasukanmu tidak akan lelah dan tujuanmu tercapai. Strategi penyerangan seperti ini laksana pedang yang bersarung.

Jika falsafah ini tampaknya tidak mungkin dilaksanakan dan sulit dipercaya, pikirkan sekali lagi. Camkan selalu dalam hati bahwa anda sedang berusaha untuk memuaskan konsumen untuk meraih keuntungan. Tidak dapat dielakkan bahwa anda memiliki saingan, tetapi jika anda menghabiskan tenaga kerja manusia dan berbagai sumber daya hanya untuk memerangi para pesaing serta menghancurkannya secara total, apa yang tersisa bagi anda? manfaat apa yang dapat dipetik dari penyerangan bodoh semacam itu? disamping itu kesan masyarakat terhadap anda menjadi jelek dan kemenangan yang dihasilkan dari penghancuran para pesaing tidak akan begitu berarti.

Ada 3 cara dimana pimpinan dapat mencelakakan pasukannnya:

1. Dengan memerintahkan pasukan untuk maju atau mundur, saat pimpinan dalam keadaan bingun apakah akan maju atau mundur. Ini dinamakan "menghalang-halangi gerakan pasukan"

2. Dengan mencoba mengatur pasukan sama dengan mengatur kerajaan, ketika pimpinan itu merasa ragu tentang masalah-masalah kemiliteran. Maka hal ini juga akan dapat membingungkan para prajuritnya. 

3. Dengan menggunakan prajurit tanpa membedakan suku bangsa, jika kita mengabaikan prinsip-prinsip militer. Hal ini akan menimbulkan keragu-raguan dalam jiwa prajurit.

Jika prajurit bingung dan curiga, pemerintah negara tetangga akan dapat menyulitkan kita. Oleh karenanya, anda harus berusaha untuk memahami pekerjaan anda dengan baik. sehingga dapat membuat keputusan yang efektif. jika staf manajer melalui beberapa prosedur akan menjalankan suatu proyek, mereka harus memerintahkan anak buahnya untuk bergerak dengan cerdik dan luwes sehingga dapat membantu terlaksananya proyek tersebut. Mereka yang ditunjuk untuk melaksanakan suatu pekerjaan sesuai dengan pengetahuan serta kemampuannya. sebaiknya jangan terlalu banya campur tangan. Karena campur tangan orang lain hanya akan membingungkan dan berakibat tidak adanya kesatuan perintah. Kebingungan hanya akan menimbulkan kekacauan dan lebih jauh akan menyebabkan kebangkrutan perusahaan. Setelah melihat betapa fatalnya kerugian yang akan anda alami jika terlalu banyak campur tangan dari pihak lain yang berkuasa, akan tetapi berakibat mengacaukan usaha. Oleh karena itu kita perlu mengetahui bagaimana seseorang menggunakan pengetahuannya untuk meraih kemenangan. 

Ada 5 keadaan dimana kemenangan dapat diramalkan yaitu:

1. Ia yang mengetahui kapan harus bertempur dan kapan tidak akan menang.
2. Ia yang tahu cara menggunakan pasukan kecil dan besar akan menang.
3. Ia yang bersatu akan menang
4. Ia yang siap dan menunggu musuh tidak siap akan menang
5. Ia yang memiliki jendral yang cakap tanpa campur tangan pemerintah akan menang.



Dari ke 5 hal diatas maka jalan menuju kemenangan akan dapat diketahui.
Pengetahuanmu adalah kekuatanmu. Dengan pengetahuan maka:

  • Seseorang tidak hanya mampu menguasai berbagai keadaan untuk dapat menang, tetapi ia juga harus dapat membangun hubungan yang serasi antara rekan bisnis.
  • Memungkinkan seseorang untuk mempersiapkan diri lebih awal guna menghadapi berbagai kemungkinan.
  • Seseorang dapat mengumpulkan kepercayaan dan keyakinan dari orang yang lebih berkuasa sehingga ia dapat membiarkan kita untuk bekerja tanpa banyak campur tangan dari orang yang lebih berkuasa itu.
Pelaksanaannya: Jendral yang cakap berperang, akan memprioritaskan pada penyerangan strategi musuh. Kemudian langkah berikutnya yang terbaik adalah memecahkan persekutuan musuh

Jika korban di pihak kita meningkat, mundurlah, jika pasukan kita lebih lemah daripada pasukan musuh, hindarilah, jika pasukan yang kecil itu keras kepala pada akhirnya mereka akan tertawan oleh pasukan yang lebih besar.


Kamis, 14 Maret 2013

Art of War Bab 2 : Pelaksanaan Perang

Operasi militer biasanya membutuhkan 1000 kereta perang ringan, 1000 kereta berlapis bulu untuk membawa barang2 cadangan dan 100.000 pasukan berbaji baja dengan persediaan makanan yang diangkut sejauh 1000 li  ( 1 li kira2 0.6km). Disamping itu juga untuk biaya perjalanan, upah penasehat dan peninjau, alat perbaikan dan pemeliharaan, kereta tempur serta baju baja, senjata dan peralatan perang lainnya yang membutuhkan ongkos kira2 1000 batang emas sehari. Dengan pengeluaran sebesar itu barulah pasukan berkekuatan 100.000 prajurit bisa dibentuk. 
Kemenangan adalah tujuan utama dalam setiap peperangan. Jika perang berlangsung lama, senjata akan tumpul dan semangat juang pasukan pun akan turun bahkan dapat padam. Jika pasukan menyerang kota, tenaga mereka akan terkuras, dan jika peperangan diperpanjang, maka sumber daya negara tidak akan mencukupi. Lawan bisa memanfaatkan situasi ini dengan mengambil keuntungan dari pihak anda. Sejarah mencatat tidak ada keberuntungan yang dapat diambil dari peperangan yang berkepanjangan.

Berbaik hatilah terhadap tawanan dan perhatikan nasib mereka. Ini disebut dengan menggunakan musuh yang tertangkap untuk memperkuat pasukan kita. Dalam perang, segala cara dilakukan untuk meraih kemenangan tapi bukan dengan memperpanjang peperangan. Oleh karena itu, Jendral yang mengerti perang akan menjadi hakim bagi nasib rakyatnya. Ini berarti bahwa negara akan damai atau perang juga bergantung padanya.



Pada jaman Sun Tzu, prajurit dan senjata adalah modal perang yang penting. Terhadap tawanan, bila kita bersikap baik kepadanya, maka mereka dapat berbalik menyerang majikan sendiri. Untuk penerapannya pada jaman sekarang, ingatlah selalu bahwa kita sedang berbisnis. Oleh karena itu jangan bersikap terlalu pribadi.

- jika sebuah perjanjian bisnis tidak dapat berjalan seperti yang diharapkan, diamlah, jangan mengeluh atau     memusuhi rekan bisnis.
- Tetaplah bersikap baik kepada orang yang dapat memberikan keuntungan di masa depan
- Jangan membuang-buang waktu atas kegagalan.
- Cepatlah merubah taktik dan bergeraklah untuk meraih kemenangan yang lain

Art of War Bab 1 : Perencanaan

Perencanaan:

" Seni Perang adalah suatu hal yang sangat penting bagi negara, merupakan hidup matinya rakyat dan jalan keselamatan ataupun kehancuran negara. Oleh karena itu , seni perang penting untuk dipelajari"


Ada 5  faktor dasar dan 7 elemen yang harus dipahami.

5 faktor tersebut adalah:

1. Hukum Moral:

Hukum Moral adalah suatu tindakan yang dapat membuat rakyat patuh kepada pemerintah, sehingga mereka akan loyal seumur hidup tanpa rasa takut akan kelangsungan hidupnya dan tidak dihantui kematian.
Jadi hakikat hukum Moral adalah : membangun semangat kerja tim dan bertindak tegas dan adil.

2. Langit :

Langit dapat berarti kerja dari kekuatan alam: dingin waktu musim dingin dan panas waktu musim panas.

3. Bumi :

Bumi dapat berarti : jarak panjang atau pendek, sulit atau mudah dilalui, daerah terbuka atau jalan setapak, kesempatan hidup atau mati.

4. Pimpinan:

Pimpinan dapat diartikan sebagai posisi seorang jendral karena: arif, tulus, kebapakan, berani dan tegas.

5. Doktrin:

Doktrin dapat diartikan : cara mengatur pasukan dalam sub-sub divisi, pangkat keprajuritan, pengawasan jalur persediaan makanan, dan pengawasan persediaan makanan bagi pasukan.


Sedangkan ketujuh elemen dapat diketahui dengan mengetahui:

1. Pemerintah mana yang memiliki hukum moral
2. Pemimpin mana yang lebih cakap
3. Pasukan mana yang mendapatkan keuntungan dari langit bumi.
4. Pihak mana yang aturan dan perintahnya lebih baik.
5. Pasukan mana yang lebih kuat.
6. Pasukan mana yang lebih terlatih.
7. Pasukan umum yang memiliki kepastian dalam pemberian hukuman dan hadiah.

" Kenalilah dirimu, kenalilah musuhmu, 100 peperangan, 100 kemenangan"

Oleh karena itu anda harus terbiasa melakukan SWOT:
Strength= Kekuatan, Weakness= Kelemahan, Opportunities= Kesempatan, Threats= Ancaman

"Jendral yang cakap tidak perlu orang kedua yang disegani pasukan. Utamanya adalah tersedianya perbekalan yang memadai"


Mereka membawa alat-alat perang dari negeri sendiri, tetapi mencari makan dari pihak musuh. Sehingga persediaan makanan pasukan kita berlimpah. Jika harta benda habis, dikarenakan operasi militer yang dilakukan dari jarak jauh dan membawa perbekalan dari jarak yang sangat jauh akan membuat prajurit putus asa...
Jendral yang bijaksana pasti akan melihat bahwa makanan untuk pasukannya berada pada musuh. 1 kereta tempur musuh sama dengan 20 baginya, 1 pikul rumput makanan ternak musuh sama dengan 20 baginya. 

Usahakan untuk selalu mengerjakan hal itu dengan benar. Jika tidak, pelajari kembali dan kerjakan dengan benar sekurang-kurangnya untuk dua kali- terlalu banyak pengulangan berarti pemborosan, pertimbangkan biaya yang digunakan. Pada jaman Sun Tzu, transportasi jarak jauh dengan muatan persediaan makanan yang sarat merupakan beban bagi sumber daya manusia dan biaya. Oleh karena itu dia lebih suka makanan berasal dari musuh. Pada jaman sekarang, untuk seluruh proyek yang kita kerjakan, perhatikan terlebih dahulu apakah kita dapat mengajak saingan yang mendukung dan bersifat menguntungkan.

Jika kita cerdik dan cakap dalam perencanaan maupun pemasaran proyek, maka tidaklah sukar untuk memperoleh pendukung yang saling menguntungkan.

Ingatlah selalu bahwa semua peperangan adalah berdasarkan tipu muslihat. Oleh karena itu:

  • Jika kita pintar, belagaklah dungu
  • Jika anda aktif, berlagaklah pasif
  • Jika anda dekat, yakinkanlah musuh bahwa anda masih jauh
  • Jika anda jauh, berpura-puralah bahwa anda sudah dekat
  • Berilah umpan kepada musuhmu dan biarlah pasukanmu terlihat kacau, agar musuh tertipu siasat kita, lalu disaat yang tepat, seranglah dia
  • Jika musuh lebih kuat, hindarilah 
  • Jika temperamen musuh sedang tinggi, buatlah dia jengkel
  • Berlagaklah lemah sehingga musuh menjadi sombong dan bertindak ceroboh
  • Jika musuh dalam keadaan tenang buatlah mereka tegang
  • Jika pasukan musuh bersatu, cerai beraikan mereka, seranglah mereka jika sedang tidak siap dan muncullah dimana musuh tidak memperhitungkan anda akan muncul disana.


Rabu, 13 Maret 2013

Chinese War Strategy Expert


Beberapa ahli strategi perang Tiongkok:

1. Sun Tzu


Penulis buku The Art Of War, lahir dari kerajaan Qi, pada masa dinasti Zhou, nama aslinya Sun Wu. Sun Wu sendiri menamakan dirinya Chang Qing, Lebih dikenal dengan nama Sun Tzu, karena gelar Tzu yang diberikan bagi orang yang dihormati. Sun Tzu dijuluki Guru Militer dari Tiongkok. Dialah ahli militer terkenal pertama dalam sejarah Tiongkok. Semasa hidupnya, Sun Wu lebih senang hidup menyendiri di daerah pegunungan. Setelah menulis bukunya, dia dipanggil oleh Raja He Lu dari kerajaan Wu, untuk menguji ilmu perangnya.Diangkat menjadi Panglima Perang Kerajaan Wu, Tahun 506 SM , Sun Wu memimpin 5 ekspedisi untuk menyerang negara Chu yang menganggap negara Wu sebagai jajahannya dan berhasil menaklukan kerajaan Chu yang jauh lebih besar dari kerajaan Wu, selama hampir 20 tahun berhasil mengalahkan negara-negara tetangganya yaitu Qi, Qin dan Ye.  Sepeninggalan Sun Wu, keberhasilannya tidak diikuti oleh penerusnya, bahkan kerajaan Wu punah tahun 472 SM.


2. Sun Bin

Sun Bin juga merupakan salah satu keturunan dari Sun Tzu, arsip bukunya ditemukan tahun 1972, kemudian menjadi terkenal. Walaupun masih lebih terkenal Sun Tzu, semasa hidupnya Sun Bin mempunyai musuh bebuyutan bernama Pang Juan. Dulu Sun Bin dan Pang Juan adalah sahabat seperguruan, Pang Juan pergi lebih dulu karena ingin mengabdikan dirinya di kerajaan Wei. Diam-diam Pang Juan iri terhadap kepandaian Sun Bin. Suatu waktu, Sun Bin terjebak oleh Pang Juan, Sun Bin tak mengira sahabatnya bisa berbuat keji terhadapnya, Sun Bin disiksa, disuruh mengaku berkhianat, tempurung lututnya dicabut, wajahnya dicap dengan tulisan pengkhianat, Sun Bin dipenjara dan semasa di penjara Sun Bin berpura-pura menjadi gila dimasukkan kandang babi, Pang Juan pun tidak percaya dan mengujinya, Sun Bin terpaksa makan kotoran babi dengan gembira, Sun Bin mengakui bahwa makanan yang disuguhkannya itu enak. Sun Bin berusaha untuk melarikan diri dan berhasil, ketika di jalan bertemu dengan utusan negara Qi, disanalah dia berlindung dan merencanakan pembalasannya. Suatu hari pasukan Wei dibawah pimpinan Pang Juan bergerak menyerang Qi, pasukan Qi berpura-pura kalah dan mundur, supaya percaya, mereka meninggalkan beberapa gerobak dan peralatan perangnya, pada saat Pang Juan dan pasukannya mulai memasuki daerah Qi yang sempit dan terjal, Sun Bin menyuruh beberapa anak buahnya untuk bersiap-siap memanah, Pada malam hari Pang Juan tiba di suatu daerah yang pohonnya sudah ditulis oleh perintah Sun Bin dengan tulisan "Pang Juan mati disini", Sewaktu Pang Juan dan anak buahnya membacanya dengan menggunakan obor di waktu malam hari yang gelap, terkejutlah Pang Juan dan berbalik untuk pulang. Terlambat sudah, anak buahnya sudah banyak yang mati terpanah oleh pasukan Qi yang bersembunyi di sekitar hutan. Pasukan Pang Juan terkepung dan tak bisa meloloskan diri. Pang Juan tidak berdaya dan memilih untuk menyembelih lehernya sendiri dari pada bertemu dengan Sun Bin. Setelah bertahun-tahun menahan derita baru kali ini Sun Bin dapat tersenyum, karena jebakannya berhasil. Itulah riwayat Sun Bin yang menyedihkan.

3. Zhuge Liang

Zhuge Liang lahir di daerah Yangdu (Shantung), yatim piatu sejak kecil ikut dengan pamannya di provinsi Jing yang waktu itu dikuasai oleh Liu Biao. Setelah pamannya meninggal juga, mereka bersaudara pindah ke Wolonggang ( daerah Henan). Hidup bertani dan sederhana. Atas usulan Xun Yu, Liu Bei datang ke tempat Zhuge Liang dan ingin Zhuge Liang menjadi penasihatnya. Xun Yu tadinya juga penasihat Liu Bei, namun terpaksa pindah mengabdi kepada Cao-cao setelah ibunya ditawan oleh Cao-cao. Selama mengabdi kepada Cao-cao, Xun Yu lebih banyak diam dan tidak banyak memberikan usul. Atas bantuan Xun Yu, Liu Bei beroleh beberapa kali kemenangan. Zhuge Liang memang sahabat Xun Yu. Zhuge Liang sering kali dipanggil Kung Ming, juga dijuluki Wulong. Temannya menjuluki dia Naga yang sedang Tidur. Menemui Zhuge Liang, Liu Bei harus menunggu tiga kali. Melihat Liu Bei sabar dan rendah hati, Zhuge Liang mau berbagi ilmu dengan Liu Bei. Ketika itu Liu Bei pesimis pasukannya bisa memenangkan pertempuran dengan Cao-cao. Zhuge Liang memaparkan rencananya kepada Liu Bei agar bekerja sama dulu dengan Sun Quan untuk mengalahkan Cao-Cao. Lalu merebut Jingzhou yang strategis dan Yizhou yang subur juga strategis karena jaraknya jauh tapi tanahnya subur yang ketika itu dikuasai oleh Liu Zhang. Tak berapa lama Zhuge Liang bergabung, pasukan Cao-Cao sudah siap menyerang, Tak ada pilihan , Liu Bei harus mengungsi ke selatan, ke daerah Sun Quan. Saat menyebrangi sungai , Pasukan Cao-Cao siap menyerbu Sun Quan dan Liu Bei, dengan taktik fitnah, Jendral yang paling berpengalaman dalam perang laut malah dihukum mati oleh Cao-Cao. Atas usulan Pang Tong, Cao-Cao merantai semua kapalnya agar pasukannya tidak mabuk laut, di sanalah terjadi pertempuran Tebing Merah, Pasukan Cao-Cao di panah api dan ditabrak perahu-perahu yang diisi mesiu. 1 juta pasukan Cao-Cao bisa kalah hanya dengan sekitar 250 ribu pasukan Sun Quan. Akibat pertempuran ini, pasukan Cao-Cao yang bisa kembali hanya puluhan orang. Cao-Cao harus kembali membangun daerahnya dengan kerugian yang banyak, Liu Bei mendapatkan daerah JingZhou yang strategis sesuai dengan keinginan Zhuge Liang. Sayang sekali , Guan Yu yang diperintahkan untuk menjaga JingZhou tidak bisa mempertahankannya ketika Liu Bei dan Zhuge Liang mengadakan ekspedisi ke Barat untuk menguasai Yizhou. Yizhou bisa dikuasai oleh Liu Bei dengan bantuan Pang Tong yang sengaja mengorbankan dirinya untuk kemenangan Liu Bei. Liu Bei marah atas kematian Guan Yu dan menyerang Sun Quan. Liu Bei kalah telak dengan korban pasukannya yang besar karena tidak mengerti strategi perang. Akhirnya pimpinan pasukannya diberikan kepada Zhuge Liang. Zhuge Liang berusaha mengadakan ekspedisi ke selatan agar bisa menambah kekuatan pasukannya dan menstabilkan daerah selatan. Lalu ekspedisi ke utara juga menyerang kedudukan Cao-Cao sampai sembilan kali tapi semuanya gagal karena pasukan Cao-Cao sudah membangun benteng dan persiapan yang baik, tidak mau terpancing taktik Zhuge Liang dan banyak berlindung di Benteng dan yang paling parah adalah karena hasutan kasim yang menjaga Liu Shan mengatakan bahwa Zhuge Liang akan berkhianat pada kerajaannya. Semenjak adanya Sima Yi di kubu Cao-Cao, Zhuge Liang kesulitan untuk memenangkan pertempuran. Ialah saingan yang handal untuk Zhuge Liang. Terakhir Zhuge Liang menjebak Sima Yi untuk menyerang gudang padi saat perang, taktik itu berhasil. Gudang itu diisi dengan gandum dan makanan yang kualitasnya rendah, dicampur dengan mesiu. Saat Sima Yi masuk ke jebakan itu, mulailah diluncurkan panah-panah api. Tapi tak lama kemudian hujan tiba-tiba turun. Saat itulah Zhuge Liang mulai berputus asa. Untuk menjebak Sima Yi itu bukan hal yang mudah. Umur Zhuge Liang hanya 54 tahun. Terakhir dia berpesan untuk waspada terhadap Jendral Wei Yan. Penerusnya Jendral Jiang Wei yang dinilainya lebih cerdik daripada jendral lainnya ternyata tidak bisa menolong kerajaan Shu Han.

4. Sima Yi

Sejak kekalahan Cao-Cao di Pertempuran Tebing Merah (Chin Bi), beliau sering berdiskusi dengan anak buahnya, Cao-Cao baru menilai Sima Yi sebagai orang berbakat setelah mendengarkan ulasannya. Cao-Cao sebenarnya sudah tau kepandaian Sima Yi sewaktu membaca tulisannya di ujian negara, namun sengaja memberikan posisi yang kurang sesuai dengan kepandaiannya. Untuk selanjutnya, Cao-Cao lebih mengandalkan Sima Yi, apalagi ketika menghadapi Zhuge Liang. Sima Yi tidak mau terpancing oleh taktik Zhuge Liang. Ia lebih banyak berdiam di Benteng dan menyerang selagi ada kesempatan. Oleh karena itu Zhuge Liang kesulitan dalam menghadapi Sima Yi, banyak taktiknya yang terbaca oleh Sima Yi, walaupun tertipu Zhuge Liang selalu gagal untuk menghabisinya. dan selalu saja lolos. Sima Yi percaya dinasti Han sudah menghadapi kehancurannya. Oleh karena itu dia mengabdi pada Cao-Cao, namun ada juga sikap saling curiga antara Sima Yi dan Cao-Cao. Cao-Cao curiga Sima Yi bisa jadi jendral besar bahkan menyingkirkan keturunannya. Nama dan kharismanya Sima Yi semakin besar karena hanya dialah yang bisa menangkal serangan dan taktik dari Zhuge Liang. Waktu Cao-Cao sakit dan menyadari hidupnya tinggal sebentar lagi, Ia menitip pesan pada penerusnya Cao Pi, agar selalu mengandalkan Sima Yi kalau ingin mempertahankan negaranya tapi jangan beri jabatan penting pada Sima Yi, karena dia bisa menyingkirkan penerus Cao-Cao. Selanjutnya Cao Pi menggantikan Cao-Cao, karena Cao Pi ingin mempunyai nama besar seperti Sima Yi, Ia sendiri yang memimpin ekspedisi. Sebelumnya Cao Pi ingin mendengarkan saran dari Sima Yi, namun saran Sima Yi tidak banyak membantu, bahkan Cao Pi menderita kekalahan yang besar. Tak lama kemudian Cao Pi meninggal dan digantikan oleh anaknya Cao Rui. Selama pemerintahan Cao Rui dibantu oleh paman, saudara-saudaranya dan Sima Yi. Selama pemerintahan Cao Rui menetapkan hukum pidana dan administrasi negara dikenal sebagai Wei lu atau Xin lu. Cao Rui wafat tanpa putra mahkota, maka diangkatlah Cao Fang dibawah bimbingan Sima Yi. Sejak saat itu pengaruh keluarga Sima Yi makin besar. Sima Shi, putra tertua Sima Yi menurunkan Cao Fang dan mengangkat Cao Mao. Sima Zhao, putra Sima Yi yang lain, membunuh Cao Mao dan mengangkat Cao Huan. Pada tahun 264, Sima Zhao memerintahkan Jendral Zhong Hui dan Jendral Deng Ai untuk menyerang kerajaan Shu. Jiang Wei sebagai andalan kerajaan Shu hendak menipu menyerah tapi gagal. Akhirnya Kaisar Liu Shan menyerah dan diperlakukan dengan baik oleh musuhnya. Liu Shan dibawa ke ibukota Wei dan diberi gelar bangsawan. Semenjak itu , Sima Zhao diangkat jadi Xiangguo ( jabatan setara dengan perdana menteri) dan diberi gelar bangsawan. Tak lama kemudian Sima Zhao wafat dan digantikan oleh putranya, Sima Yan. Sima Yan memaksa Cao Huan menyerahkan singgasananya. Dengan demikian tamatlah kekuasaan keluarga Cao. Peristiwa ini terjadi tahun 265. Sima Yan mengangkat dirinya menjadi Kaisar dan menamai dinasti barunya sebagai dinasti Jin dengan ibukota Luoyang. Kerajaan Wu pun ditaklukan pada tahun 280 sehingga Tiongkok menjadi satu lagi.

4. Cao-Cao

Lahir sekitar tahun 155 di Anhui, keluarganya memang adalah keturunan Bangsawan. Pada masa akhir dinasti Han, menjadi tokoh sentral bersama dengan Liu Bei dan Sun Quan. Cao-Cao adalah pemimpin yang brilian, jenius militer. Soal organisasi dan administrasi kerajaan, beliau memang pandai. Meletakkan dasar-dasar negara yang akan ditiru oleh generasi selanjutnya. Lebih dikenal dengan panggilan Meng Te, Cao Meng Te. Sebagai pemimpin yang berhasil menawan Kaisar Han yang terakhir, dan mengangkat dirinya sebagai Perdana Menteri. Cao-Cao juga dikecam sebagai tiran yang keji dan tanpa ampun. Ayahnya , Cao Song adalah anak angkat dari Cao Teng. Cao Teng adalah seorang kasim favorit dari Kaisar Han terdahulu. Sejak remaja Cao-Cao dikenal sebagai orang yang licik. Pada usia 20 sudah diangkat jadi kapten penjaga keamanan di daerah Luoyang. Waktu pemberontakan Turban Kuning dipanggil pemerintah untuk ikut menekan pemberontakan itu di Ying Cuan. Pernah diajak untuk memberontak terhadap Kaisar oleh Wang Fen tapi menolak. Akhirnya Wang Fen ketahuan memberontak dan bunuh diri. Sewaktu pemerintahan Dong Zhuo, Cao-Cao hampir ketahuan ketika hendak membunuhnya, sehingga dia dinyatakan buron. Di suatu daerah, Cao-Cao tertangkap dan diberikan kepada pejabat di daerah tersebut bernama Chen Gong. Ternyata Chen Gong bersimpati pada Cao-Cao. Dia membebaskannya dan ikut lari bersama Cao-Cao. Di perjalanan Cao-Cao minta ijin menginap di tempat paman angkatnya. Paman angkatnya tersebut menyambut kedatangan Cao-Cao namun saat istirahat, Chen Gong mendengar kasak kusuk sehingga membangunkan Cao-Cao yang sedang tidur nyenyak. Cao Cao langsung bangun dan ikut mendengar dan mengintip apa yang dilakukan orang-orang diluar kamarnya itu. Cao-Cao langsung mengambil kesimpulan bahwa orang-orang tersebut hendak membunuhnya. Cao-Cao langsung bertindak membunuh mereka semua. Setelah mereka semua terbunuh, Cao-Cao dan Chen Gong baru menyadari bahwa yang hendak mereka lakukan adalah menyembelih babi. Saat lari keluar, Cao-Cao pun berpapasan dengan Paman Angkatnya tapi langsung membunuhnya. Chen Gong terkejut akan perbuatan Cao-Cao tersebut. Tidur Cao-Cao pun pulas, seolah-olah Cao-Cao tidak merasa bersalah atas perbuatannya itu. Semenjak itu Chen Gong berbalik memusuhinya. Kelak dia akan membantu Lu Bu tapi Lu Bu juga tertangkap. Karena terus menerus memarahi dan memusuhi Cao-Cao maka Cao-Cao juga memberikan hukuman mati kepadanya. Selanjutnya Cao-Cao memang menjadi pemimpin militer yang berhasil. Yuan Shao yang mempunyai tentara yang banyak tapi tidak terlatih. Ketika Yuan Shao menyerang, Cao-Cao berhasil menumpasnya. Demikian juga para pemimpin lain yang lebih kecil seperti Gongsun Zan juga ditumpasnya. Tiongkok Utara memang milik Cao-Cao. Ke selatan Cao Cao juga menyerang Liu Biao dan Yuan Shu. Namun ketika menyeberangi sungai untuk menyerang Liu Bei dan Sun Quan, Cao-Cao kena muslihat dari Pang Tong. Cao-Cao menderita kerugian yang besar. Cao-Cao bisa kembali lagi ke tempatnya atas jasa Guan Yu. Cao-Cao dan Guan Yu memang mempunyai hubungan yang istimewa. Sewaktu menyerang ke utara, Guan Yu memang tidak diserang Cao-Cao. bahkan Cao-Cao memperlakukan Guan Yu seperti tamu agungnya. Hal ini disebabkan karena kekaguman Cao-Cao pada Guan Yu yang berhasil memenangkan duel dengan Hua Xiong, algojo Dong Zhuo yang berhasil mengalahkan banyak anak buah Cao-Cao dan Yuan Shao. Namun Cao-Cao gagal membujuk Guan Yu untuk ikut serta bergabung dengannya. Kedudukan Cao-Cao di tempatnya memang sudah kuat. Musuh-musuhnya tak mudah mengalahkannnya apalagi dengan adanya Sima Yi di pihaknya. Sepulang gagalnya penyerangan selatan , Cao-Cao pulang ke Luoyang, mendapatkan berita duka mengenai kematian Guan Yu oleh Lu Meng dari pihak Sun Quan. Cao-Cao dikirimi kepala Guan Yu tanpa badannya. Cao-Cao amat berduka dengan kejadian ini. Guan Yu lah yang menyelamatkan nyawanya dengan membiarkannya pulang ke daerahnya. Kepala Guan Yu dikuburkan di luar kota Luoyang dengan upacara yang besar. Cao-Cao menderita sakit pusing berat dikepalanya. Oleh karena itu dia memanggil dewa tabib bernama Hua Tuo, menurut Hua Tuo kepala Cao-Cao harus dioperasi dengan membuka batok kepalanya. Cao-Cao kaget atas saran Hua Tuo. Hua Tuo dihukumnya. Karena sudah terlalu tua Hua Tuo akhirnya meninggal di penjara walaupun di penjara Hua Tuo tidak disiksa. Tak lama penyakit Cao-Cao kambuh. Cao-Cao sempat memberi saran dan pesan terakhir kepada penerusnya Cao Pi untuk waspada terhadap Sima Yi tetapi tetap mengandalkan Sima Yi sebab cuma dia yang bisa mempertahankan negaranya. Tanggal 15 Maret 220, Cao Cao mangkat.