Halaman

Translate

Minggu, 07 April 2013

Art of War : Bab 7 : Menggerakkan Pasukan

Jika di dalam suatu negara tidak terdapat keselarasan, maka tidak ada pengiriman militer yang dapat dilakukan. Jika di dalam tubuh pasukan tidak terdapat keselarasan, maka tidak ada formasi pertempuran yang dapat dibentuk. Dalam peperangan, jendral menerima dulu perintah dari pemerintah. Kemudian Ia mengumpulkan pasukannya dan mencampur mereka dalam suatu kesatuan yang serasi sebelum didirikannya perkemahan.

Tidak ada yang lebih sulit daripada memimpin suatu serangan. kesulitannya terletak pada pengubahan dari berbelit-belit menjadi lurus dan ketidak beruntungan menjadi keberuntungan. Maka ambillah jalur yang berbelok-belok dan hindarilah musuh dengan membujuknya lewat umpan. Sekali dilakukan, kamu dapat berbaris maju setelah musuh kabur dan tiba di medan pertempuran lebih dulu. Seorang pemimpin yang dapat melakukan hal ini , pasti mengetahui strategi langsung dan tidak langsung.

Kadang-kadang kita tidak punya pilihan lain kecuali menyamar dan pura-pura unjuk gigi untuk menyembunyikan sasarn kita dari para pesaing. Puaskanlah para saingan anda dan tenangkan anak buah anda. Contohnya: seorang langganan merasa bahwa salah satu resepsionis kita bersikap kasar kepadanya dan selanjutnya meminta agar ada tindakan disiplin. Tapi pada kenyataanya, tindakan tersebut tidak dapat dilakukan. Kita tidak boleh ragu-ragu dalam berpura-pura dan bermulut manis, Ingatlah selalu bahwa keraguan hanya akan memperparah keadaan. Oleh karena itu, anggaplah masalah sebagai tantangan sehingga anda dapat memutar balikkan ketidak beruntungan menjadi keberuntungan yang besar. Hal ini sulit tetapi bukan tidak mungkin untuk dikerjakan.

Sun Tzu berkata: " Jika seorang pemimpin menggerakkan pasukannya hanya untuk mengejar keuntungan, maka pengejaran itu akan sia-sia saja". Lebih lanjut juga mengatakan: Perang itu berdasarkan pada tipu muslihat. Bergerak hanya jika ada keuntungan nyata untuk diraih dan lakukanlah perubahan-perubahan situasi dengan membagi atau memusatkan pasukanmu. Bergeraklah secepat angin, bersatulah serapat pohon-pohon di hutan. Serbu dan hancurkan musuh bagikan api dan tegarlah layaknya gunung. Biarkan rencanamu tidak terhitung bagaikan awan yang berarak dan bergeraklah bak guntur yang menggelegar. Menggunakan segala bentuk kepura-puraan memang sedikit melelahkan tapi lebih baik daripada konfrontasi total, Hindarilah pertempuran secara langsung dalam bisnis karena situasi semacam itu dapat membahayakan jika tidak dapat dikendalikan dengan baik. Perluas daerah usaha dan bersainglah hanya jika anda yakin anda akan menang dan sasarannya menguntungkan. Kita harus memiliki dukungan yang cukup kuat dalam hal informasi, keuangan dan tenaga kerja. Penentuan waktu itu sangat penting, dan sekali keputusan dibuat, bertindaklah dengan cepat. Berjuanglah secara total. Rencana yang anda gerakkan sebaiknya jangan terlalu mudah dimengerti oleh saingan anda.

Sun Tzu juga menyinggung apa yang dimaksud dgn motivasi:
Jika kamu dan pasukanmu menyerbu daerah pedesaan dan menduduki daerah baru, berbagilah keuntungan dengan para prajuritmu. Pasukan dapat kehilangan semangatnya dan pemimpin dapat kehilangan kebijaksanaannya. Pagi hari biasanya prajurit masih tinggi semangatnya, waktu siang berangsur-angsur turun, hingga sore hari yang dipikirkan prajurit hanya kembali ke perkemahannya.Oleh karena itu para pemimpin yang cakap akan menghindari semangat musuh yang sedang berkobar serta akan menyerang musuh bila semangatnya sudah mulai padam dan hanya berpikir untuk pulang ke perkemahannya.

Persiapkanlah diri dengan baik untuk menunggu musuh yang kacau. Dengan ketenangan, tunggulah pasukan yang tidak terkendali. Inilah yang dinamakan dengan pengendalian diri. mendekati medan perang, tunggulah musuh yang datang dari jauh. Dalam kondisi segar, tunggulah musuh yang kelelahan. Dengan pasukan yang kenyang, tunggulah musuh yang kelaparan. Inilah yang dinamakan dengan pengendalian kekuatan.

Tidak ada komentar: